Bupati Kepulauan Seribu dan PPK UKT 2 Diduga “Kongkalikong”
CAKRATARA.com – Diduga tidak sesuai dengan Spek dan Rencana Anggaran Biaya (RAB), pemeliharaan Jembatan Cinta dan Taman Interaktif yang berada di Pulau Tidung sudah mengalami kerusakan pada proyek tersebut, Bupati Kepulauan Seribu tidak merespon cepat.
Pemeliharaan Revitalisasi Jembatan Cinta, Kabupaten Kepulauan Seribu bersumber dari dana Anggaran Perbelanjaan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2022 dan 2023 dengan nilai anggaran Rp. 19 Milliar. Dikerjakan oleh CV Yunabil Bersaudara, dan proyek Taman Interaktif Pulau Tidung, dibangun dari dana APBD tahun 2022, dengan nilai anggaran Rp. 2.854.538.431.82, yang dikerjakan oleh CV Bermuara Abadi.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Unit Kerja Teknik (UKT) 2, Wibih Abdi saat dikonfirmasi media melalui ponselnya sudah tidak aktip lagi, begitu juga dengan no WhatsApp Bupati Junaidi, sudah terhubung dan enggan membalas jawaban konfirmasi media, sampai saat ini no WhatsApp wartawan di Blok oleh Junaidi, Jumat (27/06/24).
Menurut keterangan sumber, bahwa kedekatan Bupati Kepulauan Seribu Junaidi dan Kepala PPK UKT 2 Wibih Abdi, adalah “Golden Boy” atau orang dekat Bupati Junaidi, kemanapun Junaidi pergi selalu diikuti Wibih Abdi.
“Sudah banyak PNS Kepulauan Seribu yang tahu disini, bahwa antara Kepala PPK UKT 2 dan Bupati, Diduga “Kongkalikong,” ungkap sumber yang tidak ingin namanya ditayangkan.
Pemberitaan CAKRATARA.com sebelumnya, ambruknya atap Jembatan Cinta diakibatkan Angin Puting Beliung, termasuk Bupati Pulau Seribu mengatakan seperti itu.
Wawancara media kepada warga yang tinggal di Pulau Tidung, membenarkan bahwa beberapa waktu lalu terjadi angin kencang, sekitar jam 2 malam.
“Bahkan siang harinya juga masih ada angin Puting Beliung,” tutur pemilik warung yang tidak mau disebutkan namanya, Kamis (20/06/24).
Pantauan media pada saat mengecek kelokasi di Pulau Tidung, juga ditemukan beberapa i’tem kualitas pekerjaan yang kurang rapi di proyek pemeliharaan Jembatan Cinta, terlihat las-lasan hanya menempel tidak rata, hanya sebagian aluminium saja, terkesan asal jadi.
1. Tack welding pada setiap sambungan Handrailing (Tidak semua sambungan di las).
2. Penjepit pagar mesh aluminium menggunakan lis aluminium dan lis plat stenlis steel. Ada 2 sistem pengerjaan di las dan di baut rufing.
3. Finishing saluran kurang maksimal.
4. Ada beberapa tiang Handrailing yang masih berongga.
5. Ada beberapa angkur Handrailing tidak ada mur nya, (Lihat digambar).
6. Finishing sisi kanan kiri floordeck kurang maksimal.
7. Angkur base plate Handrailing diduga mengunakan baut stenlis dan baut besi black steel.
Pengerjaan proyek Taman Interaktif Pulau Tidung, sebagai tempat taman bermain anak dan lapangan olah raga, sebagian sudah ada yang terlihat rusak diantaranya. Membran sebagai pelapis lapangan sudah mulai terkelupas dari lantai lapangan.
Salah satu warga yang datang berwisata ke Pulau Tidung, Naura yang berasal dari Cikaret. Kecamatan Cibinong. Kabupaten Bogor, dia mengatakan, kalau melihat model bangunan Taman Interaktif lumayan bagus dari pandangan jarak jauh, tapi sayangnya kalau dilihat dekat sudah mulai tak terurus, terlebih lagi sudah ada bagian-bagian yang rusak.
“Kawat pengaman untuk lapangan olah raga, sudah pada putus (Jebol), lapangan olah raga sudah terkelupas, pintunya macet, bahkan Viber pengaman mainan anak aja sudah pada pecah, saya rasa ini kurang pengawasan,” kata Naura Kamis (20/06/24) beberapa waktu lalu.
Naura juga menjelaskan, sangat di sayangkan kalau pembangunan itu tidak ada pengawasan, karena untuk membangun ini tidak mungkin dengan duit sedikit. Atau mungkin Bupati Kepulauan Seribu jarang Sidak untuk melihat Taman Interaktif dan sarana olah raga ini.
“Anggaran untuk pembangunan ini pasti anggaran besar, tapi kalau ini baru berjalan 2 tahun sudah mulai rusak, apakah anggaran Pemda DKI kedaerah/wilayah sini terus?. Atau memang ada pembiaran biar ada kerjaan tahun depan itu kita gak tau,” tutup Naura.
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dikonfirmasi media via WhatsApp, terkait masalah pemeliharaan Jembatan Cinta dan Taman Interaktif sarana Olah Raga di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Masih belum menjawab konfirmasi.
Kami berharap, Kejaksaan Negeri Jakarta Utara untuk menelaah atau mengecek dan memastikan, apakah ada unsur dugaan Korupsi pada proyek pemeliharaan Jembatan Cinta dan Taman Interaktif dan sarana Olah Raga di Pulau Tidung, jika ditemukan tidak sesuai Spek dan RAB, maka sudah jelas, adanya dugaan Korupsi tersebut. Kita tunggu keberanian dari pihak aparat yang akan menindak proyek tersebut. (*)