Ahmad Sahroni Tegaskan Pelaku Penganiayaan Anak Harus Dihukum Maksimal
Cakratara.com – Menanggapi prihal penganiayaan anak Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni Fraksi NasDem mengingatkan pentingnya pengawasan orang tua maupun keluarga anak dalam pengasuhan yang melibatkan baby sitter maupun pihak luar lainnya. Hal ini tak lain demi menghindari kejadian yang tidak diinginkan pada anak.
“Tak bisa dipungkiri, meskipun sudah ada baby sitter kita sebagai orang tua maupun keluarga harus terus berhati-hati dan mengawasi pengasuhan, apalagi yang dilakukan pihak luar. Background check juga harus benar-benar dilakukan ketika akan melakukan rekrutmen dan saya berharap kejadian seperti ini tidak terjadi lagi kedepannya,” papar Sahroni kepada awak media di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/04/24).
Hal tersebut dia ungkapkan merespon kasus suster pengasuh yang menganiaya anak selebgram Malang, Aghnia Punjabi. Politisi Fraksi Partai NasDem tersebut meminta pihak penegak hukum agar menjatuhi hukuman maksimal kepada pelaku sadis tersebut.
Sampai saat ini polisi telah menangkap IPS (27), suster pengasuh yang menganiaya anak selebgram Malang Aghnia Punjabi. Setelah menjalani pemeriksaan maraton serta dilakukan gelar perkara, polisi resmi menetapkan IPS sebagai tersangka.
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto, Sabtu (30/3), menyebut tersangka memukul korban menggunakan buku, menyiram dengan minyak gosok, hingga membekap korban dengan boneka. Tersangka kini diancam hukuman penjara lima tahun.
Lebih lanjut Wakil Ketua Komisi III DPR RI “Ini tindakan yang terlalu keji. Saya minta pelaku benar-benar dihukum maksimal agar jadi pesan di masyarakat bahwa tak ada pelaku penganiayaan anak yang bisa santai-santai setelah melakukan tindakannya. Apalagi kekejian ini dilakukan pada anak kecil yang tidak salah apa,” kata Sahroni.
Dia pun memastikan pelaku penganiayaan anak di hukum semaksimalnya, “Kita sama-sama pastikan hukum di negeri ini akan selalu tegas, tidak pandang bulu, dan memberikan keadilan serta rasa aman terutama korban”, tandas Ahmad Sahroni.
Cakratara