4 Anak Remaja Korban Pelaku Hipnotis di PRJ Kemayoran
CAKRATARA.com – 4 Anak Remaja Korban pelaku kejahatan hipnotis di kemayoran Jakarta, Niat ingin jalan- jalan di hari minggu untuk mengisi libur, mendapatkan apes dengan raibnya sepeda motor dan Handphone miliknya,
4 Anak Remaja Korban tersebut dihipnotis disekitaran Pekan Raya Jakarta (PRJ) Kemayoran, Jakarta Pusat. Mereka sedang menuju jalan arah pulang ke Tangerang. Ke 4 korban hipnotis itu bernama :
- Celsi Martin (15), warga Karang Tengah, Kota Tangerang.
2. Maulana Alfadilla (15) warga Pondok Surya, Karang Tengah, Kota Tangerang.
3. Rafiansyah (16), warga Meruya Selatan, Jakarta Barat.
4. Dapa Fadilla (15), warga Meruya Selatan, Jakarta Barat.
Kejadian tersebut bermula saat 4 Anak Remaja Korban tersebut sedang mengendarai motornya dengan berboncengan. Celsi Martin berboncengan dengan Dapa Fadilla mengendarai motor VCX warna merah dengan plat nopol A.6615 VAO. sedangkan Rafiansyah berboncengan dengan Maulana mengendarai motor Vario warna merah dengan plat nopol B 4255 BVM.
Menurut keterangan para korban pelaku hipnotis, ada 3 orang pelaku dengan ciri- ciri tingginya diperkirakan antara 165 cm dan 170 cm. Pelaku 3 orang berboncengan mengendarai motor Vario warna putih.
Awal kejadian, ke 3 pelaku hipnotis itu menghentikan kendaraan motor ke 4 korban dengan langsung menuduh telah melukukan pelanggaran lalulintas. Setelah itu ke 4 korban diminta untuk menepi ke pinggir jalan. Setelah diajak berbincang- bincang ditanya mau kemana dan dari mana.
Dan selanjutnya, ke 4 korban secara tidak sadar diminta untuk menyerahkan barang berharga miliknya berupa motor VCX warna merah, motor Vario warna merah dan 3 buah Handphone masing- masing milik Maulana (Realmev 31). Rapiansyah (Redmi 9A). Chelsea Martin (Vivo Y 19).
Akan tetapi, diantara 2 unit motor itu yang diambil oleh pelaku motor milik Celsi Martin yakni PCX warna merah dengan plat nopol A 6515 VAO. Sedangkan motor Vario warna merah dengan plat nopol B 4255 BVM milik Rafiansyah tidak di bawa oleh pelaku.
“Kami bingun sekali pak, kok tiba- tiba dari arah belakang motor kami ada suara orang menyuruh kami untuk minggir dan berhenti, terus diantara mereka menuduh kami telah melakukan pelanggaran lalulintas yang membuat saya dan teman- teman jadi bingung, “ujar Celsi sambil menangis saat di tanya awak media pasca kejadian, Minggu (30/10/22).
Dengan kejadian itu, ke 4 korban telah melaporkan ke Polres Jakarta Pusat bersama keluarga korban. Dan selanjutnya para korban membuat LP guna mendapatkan penanganan untuk penyelidikan lebih lanjut.
Reporter : Jarmiko
Cakratara