Cakratara.com – Proyek pembangunan rabat beton di Kampung Ciakar, Desa Ciakar, Kecamatan Gunungkencana, Kabupaten Lebak, Banten, diduga bermasalah karena mengalami keretakan dan ketebalan tidak sesuai justru melebihi standar. Jum’at, (14/03/2025).

Proses pengerjaan yang masih dilaksanan tersebut memicu kekhawatiran terkait kualitas konstruksi dan penggunaan dana desa yang tidak efektif.

Berdasarkan pantauan langsung oleh awak media tepatnya pada Kamis (13/03/2025, )ditemukan bahwa rabat beton yang masih dalam tahap pengerjaan dibeberapa titik bagian jalan sudah menunjukkan tanda-tanda keretakan. Selain itu, ketebalan rabat beton di beberapa bagian diketahui lebih dari 15 cm, di atas standar yang telah diterapkan. Aneh tapi nyata perencanaan kontruksi yang perlu dipertanyakan, karena proyek rabat beton tersebut seharusnya matang secara teknis dan perencanaan, karena melibatkan tenaga ahli di bidangnya.

Pengukuran di lokasi menunjukkan bahwa proyek tersebut memiliki panjang 400 meter, lebar 3 meter, dengan beberapa titik ketebalan yang melebihi standar 15 cm. Ketidaksesuaian ini menimbulkan pertanyaan terkait pengawasan dan pelaksanaan proyek yang menggunakan Dana Desa.

Adapun rincian proyek tersebut adalah sebagai berikut:

Nama Kegiatan: Pembangunan Sarana Prasarana Fisik Desa
Jenis pekerjaan : Pembangunan Jalan Rabat Beton
Volume: 400 m x 3 m
Biaya: Rp 400.000.000
Sumber Dana: Dana Desa Tahun Anggaran 2025
Lokasi: Kampung Ciakar
Pelaksana: TPK Desa Ciakar

Situasi ini menambah daftar panjang dugaan masalah dalam penggunaan dana desa di berbagai wilayah. Kurangnya respon dari pihak terkait semakin memperkuat dugaan adanya ketidaksesuaian dalam pelaksanaan proyek. Padahal, masyarakat setempat berharap ada tindak lanjut dari pihak berwenang untuk memastikan kualitas pembangunan yang sesuai dengan dana yang telah dianggarkan, serta akuntabilitas dari pihak pelaksana.

Selain itu, proyek pembangunan jalan rabat beton tersebut diduga mengabaikan kerangka acuan kerja (KAK) yang seharusnya seperti, tekhik pemadatan sebelum dilakukan pengecoran, juga pemasangan plastik mulsa sebelum cor beton dituangkan agar cairan semen tidak rembes ke bawah. Sedangkan dalam pekerjaan ini malah tampak pasangan batu belah langsung dituangkan adukan cor, hal tu sangat tidak sesuai dengan acuan kerja pengecoran.

Sementara, Hatami selaku Kasi Ekbang Desa Ciakar saat dikonfirmasi awak media, dirinya membenarkan bahwa tidak ada pemadatan, dan tidak memakai plastik dasaran, karena tidak ada di RAB. Katanya

Terpisah, Surdi Kepala Desa Ciakar Kecamatan Gunungkencana saat dikonfirmasi via pesan whatsappnya terkait suplayer batcihing planenya, Ia hanya mengatakan, “Dari Pandeglang”, katanya singkat.

Reporter:

Adnan Rohim (ewok)