Agency Penggarapan film “Sang Penggali kubur” Kecewakan Warga
Cakratara.com – Agency Penggarapan film yang berjudul “Sang Penggali kubur” kecewakan warga setempat, setelah adanya harapan harapan palsu untuk warga ikut dalam proses pembuatan film tersebut, merupakan hal yang wajar dengan adanya keikut sertaan warga sebagai bentuk pemberdayaan warga setempat, Sukabumi (6/3/25).
Film “Sang Penggali Kubur” produksi PIM ficture yang tengah digarap dilokasi kampung sukamaju desa warnajati mengecewakan warga setelah warga yang akan di ajak sebagai ektras ternyata di batalkan. ‘ kami sudah penuhi permintaan korlap nya dengan mengirim foto, tapi diujungnya di cancel, dan sementara dalam produksi tersebut untuk warga kanpung nya di bawa dari ektras luar, apa bedanya dengan kami yang warga desa ini? Kecuali peran yang sudah mereka tentukan, kami mengerti,” tutur warga.
Selanjutnya ditambahkan” yang shoting disini bukan kali ini saja, tapi baru kali ini kami seolah tidak dianggap dan tidak memenuhi kriteria kebutuhan set, padahal ektras di set hanya warga kampung, namun mereka untuk set itu saja mendatangkan ektras dari bogor dan sukabumi sementara warga disni tidak ada, sewajarnya mereka yang terlibat dalam produksi film ini memberdayakan warga setempat, mereka shooting lancar tidak ada ganguan karena adanya pengertian warga , sementara sedikit banyaknya kenyamanan warga terganggu dalam aktivitas, sudah pasti shoting siang sampai shubuh apalagi ini di bulan puasa” tambah warga.
Dari keterangan agency nya ‘hari ini kita gak ada warga warga baru , kita pake warga warga yang di callingan di awal”, berbeda dari informasi yang didapat kalau ektras tidak semua yang continity, dari keterngan yang berbeda seakan menunjukan hal yang terkesan seolah beralibi, bahkan dalam percakapan lewat sambungan telpon agency nya menyatakan” di janjiin nya sama siapa? Tanyakan saja sama yang janjiinya” sementara menurut dia sendiri sudah tidak dipakai karena sering banyak diskomunikasi.
Selanjutnya Dipertanyakan ke telco lewat sambungan telpon, telco menjawab ” kenapa dari awal tidak menemui saya, Biar enak ngobrolnya, boleh pak kalo mau ketemu saya langsung pak^ ujar telco, Yang jadi tanda tanya apakah ada saran dari telco ke agency untuk mengajak warga setempat?.
Kekecewaan warga pada Agency Penggarapan film tersebut dituangkan di berbagai medsos dengan hastag “jangan tonton”, penuangan di medsos untuk perhatian pentingnya saling menghargai pemberdayaan warga setempat dalam sebuah proses produksi film.