Cakratara.com –  GAMMA lakukan audiensi dengan pihak BPJN, Gerakan Aksi Moral Mahasiswa (GAMMA) melakukan Audiensi dengan pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Banten. pada Selasa, (07/05/24).

Ketua umum GAMMA menyampaikan jika Audiensi yang dilakukan pada hari Selasa, 07 Mei 2024, pihaknya terkait hasil pelaksanaan pekerjaan ruas jalan Pasirkuray – Cisitu yang menelan  Anggarannya yang sangaat fantastis senilai 11, 6 milyar yang bersumber dari APBN tahun 2023 Kementerian PUPR Dirtjen Bina Marga melalui BPJN Banten.

“Saya dan kawan-kawan GAMMA baru saja selesai melakukan audiensi dengan pihak BPJN Banten, terkait  ruas jalan pasirkuray- Cisitu ini bawah setelah melakukan peninjauan, observasi dan kajian kami melihat banyak kejanggalan terhadap kualitas hasil pekerjaan jalan. demikian dapat dengan jelas terlihat pada fakta lapangan hasil pekerjaan jalan yang terdapat banyak retakan dan bahkan ada satu segmen plat beton yang patah memanjang,” Terang Dori.

Dori menyampaikan rusaknya jalan yang menghabiskan anggaran Rp 11,6 miliar itu diduga akibat lemahnya pengawasan serta adanya dugaan Kongkalingkong antara Pengawas Lapangan dan Pelaksana pekerjaan sehingga mengakibatkan dugaan gagal konstruksi

Senada dengan hal itu dori sapaan akrabnya menegaskan dalam audiensi nya jika pihak balai terkesan pembelaan hingga pihak gerakan moral mahasiswa (GAMMA) mengajak pihak Balai untuk turun langsung kelapangan agar melihat kondisi jalan yang rusak dengan kawan-kawan GAMMA.

“Dugaan kami bahwa ada pengawasan yang lemah bahkan mungkin ada dugaan kongkalingkong antara pengawas lapangan dengan pelaksana pekerjaan, makanya kami ajak orang balai untuk cek langsung ke lapangan, nanti biar di antar oleh kawan- kawan GAMMA.” Ucap dori

Diakhir dori meminta agar kepala balai tegas kepada pihak kontraktor agar melakukan pembongkaran terhadap hasil pengerjaan ruas jalan pasirkuray – Cisitu  di sepanjang 1600 meter.

“Jadi kalau tadi yang disampaikan oleh pihak BPJN terkait masih dalam tahapan pemeliharaan kami jelas menyampaikan serta menekan agar ini dilakukan pembongkaran, karena jikalau pun pekerjaan ini dikerjakan dengan benar dan pengawas mengawasi dengan benar kerusakan tidak akan terjadi.

Kerusakan itu terlihat pada 1600 meter karena jika ditilik dari MC-0 ke 400 meter di anggap sesuai RAB dan spesifikasi jadi hasil pekerjaan yang di anggap sesuai RAB dan Spesifikasi itu hanya 400 meter.

Maka sudah jelas tentu jika hanya dilakukan pemeliharaan dengan asal jadi, kemungkinan kerusakan yang sangat parah kedepannya akan terulang lagi seperti retakan dan patah pada rigit beton, Jadi kami tegas agar dilakukan pembongkaran pada beton yang sekarang di perbaiki.” Tegas Dori.