Ormas BBP DPAC Banjarsari, Minta Pemda Lebak dan BUMN Setempat, Segera Perbaiki Jembatan Gantung Penghubung Cigedang-Citereup Desa Leuwiipuh
Cakratara.com – Ormas BBP DPAC Banjarsari meminta Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lebak dan BUMN setempat seperti PTPN III dan VIII PKS Kertajaya yang berada di Desa Leuwiipuh, untuk segera membantu memperbaiki jembatan gantung yang menghubungkan Kampung Cigedang dan Kampung Citeureup dan sekitarnya di Desa Leuwiipuh Kecamatan Banjarsari Kabupaten Lebak Banten, Selasa (16/4/2024).
Pasalnya, jika tidak segera dibantu diperbaiki oleh semua pihak, maka seluruh aktifitas warga yang tinggal dikampung sekitar Cigedang Desa Leuwiipuh juga sebaliknya, akan terganggu. Bahkan, akan mengakibatkan lumpuhnya perekonomian masyarakat tersebut, karena Jembatan gantung ini merupakan satu-satunya akses mereka, untuk memenuhi kelangsungan hidupnya sehari-hari.
Disampaikan Jais Anggara, selaku Ketua Ormas Badak Banten Perjuangan (BBP) DPAC Banjarsari pada awak media, dirinya sangat prihatin dan miris saat melihat kondisi jembatan gantung penghubung Kampung Cigedang dan Kampung Citeureup, tampak jelas kondisi jembatan gantung yang sudah tidak layak pakai, dan membahayakan masyarakat yang melintasinya, serta kondisi sungai Ciliman yang begitu besar dan cukup dalam, tak terbayang jika ada masyarakat setempat yang jatuh saat melintasi jembatan tersebut. Ungkap Jais
“Saat mendengar keluhan warga Desa Leuwiipuh, mereka sangat mengeluhkan dan berharap Pemda Lebak dan BUMN setempat agar segera memperbaiki jembatan gantung pasca putus di hari Raya Idul Fitri. Untuk itu, karena hal ini sangat darurat bagi kelangsungan hidup warga masyarakat Desa Leuwiipuh, khususnya yang tinggal di Kampung Cigedang, maka tidak ada alasan bagi Pemda Lebak atau BUMN setempat seperti PTPN III dan VIII PKS Kertajaya, abai terkait permasalahan ini, apapun alasannya, apalagi sampai tutup mata, “tegasmya.
Senada dikatakan Ade Yusuf, Kepala Desa Leuwiipuh, dirinya sangat prihatin atas peristiwa putusnya jembatan gantung, dan berharap kepada semua pihak terkait, agar secepatnya merealisasikan pembangunan jembatan gantung, agar warga kami, Kampung Cigedang bisa beraktifitas kembali menyebrangi sungai Ciliman itu.
“Tidak menutup kemungkinan dari pihak swasta juga, kami akan mengajukan ke pihak BUMN, karena di Desa kami juga ada BUMN, yaitu pabrik kelapa sawit, kami juga akan mengajukan permohonan kepada PT,” kata Ade Yusuf, saat menyampaikan tanggapnnya di Kantor Desa Leuwiipuh.
Ditempat terpisah, Danramil 0312 Kecamatan Banjarsari saat berada di lokasi pasca putusnya Jembatan Gantung Ia mengatakan, “Harapan saya sebagai Danramil, pada semua pihak swasta dan Pemerintah setempat, untuk segera merealisasikan pembangunan jembatan gantung tersebut, karena jembatan ini menjadi penghubung warga Kampung Cigedang dan sekitarnya untuk melakukan aktifitas sehari-harinya, seperti ke Pasar, bekerja di Perkebunan, juga digunakan untuk anak-anaknya bersekolah. Terang Danramil Banjarsari
Untuk diketahui, dari berbagai narasumber yang dihimpun awak media, penyebab ambruknya Jembatan gantung di Desa Leuwiipuh penghubung Cigedang-Citereup tepatnya pada Rabu (10/4/2024),, diduga karena kondisi jembatan yang sudah tidak layak, putusnya tali seling, juga diduga akibat over kapasitas, sehingga mengakibatkan 15 orang terjatuh ke sungai Ciliman, beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Namun, akibat dari putusnya jembatan gantung menyebabkan seluruh aktivitas warga sekitar Desa Leuwiipuh menjadi terhambat.