CAKRATARA.com – Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko, mencurigai kematian satu keluarga di Kalideres bukan karena kelaparan, akan tetapi depresi. Hal ini, dibuktikan dari informasi dan berkoordinasi Camat Kalideres perihal kematian satu keluarga di Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat.

Keterangan Camat, lanjut Yani, diketahui keluarga itu sempat membeli mobil dan kulkas.

“Informasinya sempat membeli mobil dan kulkas, karena itu patut dicurigai mereka yang tewas tidak karena kelaparan, saya masih harus berkoordinasi dengan berbagai pihak yang berwajib,” kata Yani, Sabtu (12/11/22).

Yani menuturkan, pihaknya akan akan terus menggali informasi bersama Camat, Lurah, RT dan RW setempat. “Kita cari tahu dulu berdasarkan keterangan tetangga, RT/RW, bagaimana mereka semasa kehidupannya dalam memenuhi kebutuhannya,” ungkap Yani.

Belum diketahui pasti penyebab tewasnya keempat jasad tersebut. Keempat identitas mayat itu yakni RY (71) laki-laki, RN (68) perempuan dan DF (42) anaknya perempuan dan DG (69) merupakan ipar dari bapaknya. Sambil menunggu lebih lanjut hasil pemeriksaan dari pihak kepolisian. Keempat korban masih berada di Rumah Sakit POLRI Kramat Jati, Jakarta untuk dilakukan visum.

Menurut warga sekitar perumahan Citra Garden 1, Kalideres, Jakbar, satu keluarga yang meninggal diduga karena depresi. Bahkan satu tahun yang lalu (2021) almarhum/almarhumah, baru saja membeli sebuah kendaraan roda empat mobil merek Honda Brio dan peralatan rumah tangga kulkas baru senilai Rp. 18 juta.

Salah satu warga berinisial DD mengatakan, satu keluarga meninggal diduga dikarenakan depresi, bukan kelaparan.

“Mereka satu keluarga meninggal diduga depresi, bukan karena kelaparan. Satu tahun yang lalu pada 2021, mereka almarhum/almarhumah baru saja membeli mobil Honda Brio dan peralatan rumah tangga kulkas baru senilai Rp. 18 juta rupiah,” tegas DD di lokasi.

DD juga menambahkan, bahwa berita satu keluarga meninggal karena diduga kelaparan itu tidak benar, “Satu keluarga meninggal dunia karena diduga kelaparan itu belum bisa dipastikan benar, rumah keluarga 4 orang yang meninggal seharga Rp. 3,5 milyar,” tutup DD.