Cakratara.com –
Dewi penderita kanker di paha butuh bantuan Dermawan untuk membantu kesulitan biaya menjalani pengobatan ,
Seorang ibu penderita pembengkakan di paha sebelah kiri yang menurut Dokter merupakan kanker hingga saat ini belum mendapatkan perawatan karena dirinya dan orang tuanya memiliki keterbatasan ekonomi, sehingga makin lama penyakitnya bertambah parah.
Kondisi perekonomian, di mana menjadi kendala utama pengobatan. Akibatnya, ibu dari 2 anak itu hanya bisa terbaring di kasur.
Pasien merupakan warga Kp. Panenjoan RT 02 RW 07. Desa Tenjolaya, Kecamatan Cibadak. Kabupaten Sukabumi saat ini sehari-hari dia tinggal bersama dua anak dan orang tuanya.
Baca Juga:
Pemberhentian Perangkat Desa Katapang oleh Kades Dinilai Langgar Perbup Lebak – Terkait pemberhentian sementara terhadap Pegawai Desa Katapang oleh kepala desa dipandang tidak memenuhi unsur. Hal itu disampaikan aktivis Lebak Selatan, Febi Pirmansyah. Febi memandang, keputusan Kades Katapang memberhentikan prades tersebut merupakan langkah politis yang dinilai cacat administrasi. “Menurut saya itu cacat administrasi, Kades tidak boleh sembarangan memecat pegawai desa hanya karena ada persoalan pribadi yang dilakukan Prades,” kata Febi, Jumat (21/3/2025). Sebaiknya, lanjut Febi, Kades dan Camat Wanasalam serta stakeholder yang lain, mengkaji ulang rencana pemberhentian prades. “Jangan sampai keputusan pemberhentian tersebut melangggar regulasi yang ada,” ucap Febi. Sebab, kata Febi, pemberhentian Prades tidak bisa serampangan dan harus mengikuti peraturan dan ada mekanisme yang perlu ditempuh. “Dasar pemberhentian itu harus jelas, apakah Prades itu melanggar aturan, pelanggarannya seperti apa, itu harus dikaji dulu,” jelasnya. Lanjut Febi, surat keputusan yang dikeluarkan oleh Kades terkait pemberhentian Prades dianggap prematur, karena tidak memenuhi syarat. “Surat keputusan Kades Katapang itu prematur, jika itu tetap diteruskan maka bisa terkena maladministrasi,” tegasnya. Berdasarkan informasi, pemberhentian terhadap pegawai desa yang menjabat sebagai Kasi Pemerintahan di Desa Katapang, tengah berproses. Kabar menyebutkan, Prades atas nama Aminuroni ini telah diberhentikan sementara oleh Kepala Desa Katapang dengan dalih aspirasi masyarakat. Pertimbangan pemberhentian tersebut lantaran pegawai desa tidak lagi memenuhi syarat atau melanggar larangan sebagai perangkat desa. Hal itu tertuang dalam surat keputusan Kades Katapang Nomor 141/26-Ds.2108/2025 Tentang Pemberhentian Sementara Aminuroni dari Jabatan Perangkat Desa Katapang, Kecamatan Wanasalam. Surat keputusan di atas, menurut Febi, sudah melanggar Peraturan Bupati Nomor 23 Tahun Tahun 2017 tentang Peraturan Disipilin Perangkat Desa. Dalam Perbup Nomor 23 Tahun 2017 menyebutkan, pelanggaran disiplin yang dimaksud adalah apabila perangkat desa terjerat sanksi pidana. “Jadi rujukan Kades Katapang dalam memberhentikan sementara Prades ini melanggar Perbup Nomor 23 Tahun 2017, karena tidak ada pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh Prades,” paparnya. ***
Atas inisiatif orang tua dan keluarganya, Dewi berobat ke RSUD Sekarwangi, namun oleh pihak medis menganjurkan berobat ke Jakarta,” ungkap Opah orang Dewi kepada awak media
Dengan bantuan mengunakan Ambulan Pemerintah Desa (Pemdes) Tenjolaya Dewi di bawa ke RSUD Fatmawati Jakarta, namun sesampai di Jakarta hanya cek darah dan di suruh kembali minggu depan untuk mengetahui hasilnya, ” ungkap Opah
“Pembengkakan ini sudah berjalan selama dua tahun, awalnya kecil, tapi kenapa semakin membesar, pembengkakannya terus membesar seperti sekarang ini, susah bergerak kalau tidak dibantu,” sambung Opah.
Sejak tiga bulan terakhir Dewi tidak kuat lagi untuk berdiri karena disebabkan kaki sebelah kiri yang masih utuh, ada pembengkakan besar membuat Dewi tidak bisa beraktivitas seperti biasa.
“Saya berharap ada dermawan ataupun pemerintah setempat mengulurkan tangan meringankan beban, karena untuk kembali ke RSUD Patmawati Jakarta butuh biaya untuk mengetahui hasil lab.
Sementara itu, Jamaluddin Azis Kepala Desa Tenjolaya, prihatin dan baru mengetahui ada warganya yang sakit, ini akan menjadi perhatian Pemdes Tenjolaya,”ungkapnya.
Harapan besar keluarga Dewi adanya bantuan para dermawan untuk membantu, beban yang tengah dihadapi begitu berat untuk keluarga Dewi dan Ibunya (opah).