Budaya dan Pariwisata
Ngeriung Girang ke 3 di Rumah Peradaban Peci Merah
Cakratara.com – Rumah Peradaban Peci Merah mengelar kegiatan Ngeriung Girang ke 3 ngumpul bareng membahas kebudayaan betawi yang dilaksanakan Jl Kintamani Timur Blok Lc No 7 Kalideres Jakarta Barat setiap Jumat Malam Sabtu, (19/05/23).
Sebelum melaksanakan kegiatan ngumpul ngobrol bareng bahas terkait kebudayaan – kebudayaan betawi, Rumah Peradaban Peci Merah melaksanakan Khotmil Qur’an dan Sholat isya berjamaah
Sedangkan Ketua Peradaban Peci Merah Hamdi Komarudin (Jojon) menyinggung kembali Visi Misi Peci Merah (mewujudkan jakarta sebagai kota peradaban dan mengusung indonesia berperadaban) sebagai orang Betawi harus tau adab tau caranya apa yang harus di lakukan.
Kegiatan Ngeriung Girang juga di isi dengan pentas seni beladiri dari sanggar Panca Lima dan musisi Topan Tornado
pendiri Rumah Peradaban Peci Merah Ustad Ahmad Basuni turut menyampaikan Rumah Peradaban sebagai wadah berkumpulnya untuk saling berbagi Informasi terutama kebudayaan Betawi, ” sebelum masuk ke tema Indonesia butuh pendekar Rawa Rontek”
RAWARONTEK = Menguasai banyak bakat ( multitalenta )
RAWA = Hunian, Wilayah, kawasan /cluster, Penguasaan.
RONTEK = Yang Terserak, berjatuhan.
RAWA RONTEK = Penguasaan ilmu yg ada/dapat dimana mana/dari mana mana.
Kegiatan Ngeriung Girang ke 3 membahas apa yang di perlukan bangsa ini, Indonesia butuh pendekar Rawa Rontek, dilukiskan sebagai sosok yang kharismatik, terhormat, bermoralitas baik, menyatu dengan masyarakat, berjuang bersama rakyat, dan mengupayakan kesejahteran bagi rakyat pula.
diyakini oleh masyarakat memiliki kesaktian atau penguasaan ilmu dalam banyak disiplin ilmu dan bakat ( rawarontek ) yakni “pengetahuan melebihi zamannya” dan masih dipercaya hingga saat ini oleh sebagian besar masyarakat khususnya dipulau jawa secara turun-temurun dari leluhur dan nenek moyang terdahulu.
Kepercayaan masyarakat terhadap datangnya kepemimpinan yang Adil bagi seluruh ummat manusia dan semesta alam” dikisahkan juga bangunnya pendekar atau kesatria adalah untuk merestorasi sistem kepemimpinan yang semena-mena sebelumnya serta membawa bangsa dan negara kepada zaman baru.
Pernah disabdakan ; Rasulullah SAW. kemunculan mujaddid (pembaharu) untuk umat dalam misi kedamaian pada tiap seratus tahun sekali atau satu abad.
Hadits itu bersumber dari Abu Hurairah RA
إنَّ اللهَ يَبْعَثُ لِهذهِ الأُمَّةِ عَلَى رَأْسِ كُلِّ مِائَةِ سَنَةٍ مَنْ يُجَدِّدُ لَهَا دِيْنَهَا
Artinya: “Sesungguhnya Allah mengutus kepada umat agar damai, setiap seratus tahun, seorang yang memperbarui untuk mereka (interpretasi) ajaran/aturan mereka.” (HR Abu Daud)
Imam Ibnu Hajar al Asqalani, Adz Dzahabi, Ibnu Katsir, Al Munawi, An Nawawi, Ibnu Atsir Al Jazri, dan As Saharanfuri menafsirkan lafal مَنْ (orang-orang) menjadi kata yang bersifat umum baik mencakup perseorangan atau kelompok.
Dengan kata lain, seorang mujaddid (pembaharu) yang dijanjikan dalam hadits bisa saja hanya seorang pribadi dan bisa berupa sebuah kelompok. Bahkan, ada kemungkinan mujaddid yang dimaksud hidup secara terpencar-pencar, bukan dalam satu kelompok yang menyatu.
-
Nasional5 hari yang lalu
Air untuk Masyarakat Sumbawa, Menhan Prabowo Resmikan 11 Titik Mata Air “Tanpa Air Tidak ada Peradaban”
-
Nusantara3 hari yang lalu
Meski Inspektorat Pandeglang Telah Memberi Perpanjangan Waktu Penyelesaian Sampai Akhir Bulan Mei 2023, Pembangunan JUT Karangsambung Desa Cikeusik Tahun Anggaran 2022 Tetap Tak Kunjung Selesai
-
TNI-Polri6 hari yang lalu
Kapolsek Cirinten Laksanakan Patroli Gabungan Bersama TNI dan Pol PP
-
Metropolitan5 hari yang lalu
2 Orang Pelaku Curanmor di Tangkap Warga
-
Nusantara4 hari yang lalu
Camat Bojong Adakan Bakti Keliling di Desa Cahaya Mekar
-
Nusantara4 hari yang lalu
Bangun Sarpras Olahraga, Desa Sukamulya Tidak Andalkan bantuan dispora
-
Nusantara5 hari yang lalu
Upayakan Percepatan Insprastruktur, Sinergitas Dinas PU dan Pemda Kabupaten Sukabumi
-
TNI-Polri6 hari yang lalu
Bhabinkamtibmas Polsek Rangkasbitung Sambangi Karyawan Toko Waralaba Indomart Aspol