SUKABUMI, CAKRATARA – Sebuah bangunan rumah warga tertimpa bencana tanah longsor di kampung Panagan RT 02 RW 03 Desa Pamuruyan, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Sabtu (25/12/21) sekira pukul 18.15 WIB.

Bencana tanah longsor yang menimpa rumah warga menyebabkan saluran air tersumbat sehingga mengakibatkan banjir merendam permukiman warga dan juga fasilitas umum seperti masjid.

Penghuni rumah yang tertimbun longsoran tanah, Iceu menuturkan awal terjadinya longsor terdengar seperti angin ada bunyi retakan.

“Beruntungnya saya cepat menghindar karena tidak lama dari itu terdengar suara gemuruh dan tanah menimpa tempat dimana saya berada saat tadi,” ungkap Iceu.

Selain Iceu, Deni yang baru pulang kerja dan berada di di dapur sempat terjebak dan terkena longsoran tanah. Badan Deni tertimbun tanah hingga sedagu. Namun beruntung masih terselamatkan oleh team penolong dalam waktu hampir 3 jam dapat dievakuasi.

“Saya hanya luka luka di badan dan sudah mendapat perawatan medis. Alhamdullilah saya bisa selamat dari musibah yang terjadi,” ucap Deni.

Sementara itu, Sekretaris Kecamatan Cibadak, Alan Herlan menerangkan bahwa tindakan cepat tanggap langsung dilakukan setelah ada informasi.

“Setelah kami mendapatkan informasi adanya bencana Pol PP dan team penolong segera meluncur ke lokasi kejadian,” terang Sekmat.

Dikatakan Alan, rumah warga Desa Pamuruyan yang tepat di bawah dinding curam yang terkena longsoran, hari ini juga langsung dilakukan pengerukan menggunakan alat berat.

“Dari data yang ada tidak menimbulkan korban jiwa, namun ada yang luka luka, dan kerugian materi saat ini belum dihitung,” kata Alan.

Ketua RT setempat, Eman menambahkan, saat ini warga yang terkena dampak longsoran untuk sementara diungsikan ke rumah para tetangga yang tidak terkena longsoran.

“Warga yang terdampak bencana tanah longsor sudah diungsikan ke rumah warga tetangga,” tutup Eman.

Diketahui, titik lokasi kejadian di dekat PTPN 8 tersebut secara nyata riskan terkena bencana longsor karena pemukiman warga di bawah tebing.

Nandang Setiawan (Meionk)
Cakratara