LEBAK, CAKRATARA -Tepatnya di Kampung Cimangpang Desa Panggarangan Kecamatan panggaran Kabupaten Lebak Banten. Studi kelayakan penyiapan lahan sekolah baru yang saat ini tengah dilaksanakan kontruksi pembangunan SMKN 1 Panggarangan baru di nilai Centralistik dan tidak memperhatikan keterjangkauan peserta didik di pelosok.

Deden Haditia  Aktifis Anti Korupsi, kepada awak media mengatakan, yang kami amati saat ini lokasi pembangunan SMKN 1 Panggarangan yang telah di lakukan studi kelayakan beberapa waktu lalu, di tunjuklah lahan dimana saat ini berada di Kampung Kiara Payung Desa Panggarangan,” terangnya.

Lahan yang mana, saat ini tengah di laksanakan kontruksi pembangunan SMKN 1 Panggarangan ini, jika melihat keterjangkauan sekolah tersebut dari desa yang menjadi sasaran partisipasi calon peserta didik masih dinilai jauh dari harapan. Terutama generasi calon peserta didik di Desa Jatake, Mekarjaya dan sekitarnya yang masih harus menjangkau jarak tempuh 10-15 Kilo meter ke SMKN 1 Panggarangan tersebut.

Masih Deden”Saya menilai SMKN 1 Panggarangan yang bangun di lahan yang berlokasi di kampung kiara payung desa panggarangan, kecamatan panggarangan Lebak Banten, terkesan terpusat atau sentalistik bersama dengan SMAN 1 Panggarangan yang jaraknya hanya berkisar 3-5 kilo meter saja. Ungkapnya

Yang kami perhatikan, adalah bagaimana dengan regenerasi peserta didik yang berada di desa jatake dan mekarjaya yang harus menempuh pendidikan ke SMKN 1 Panggarangan tersebut, mereka harus menempuh jarak berpuluh kilo meter dengan kondisi jalan yang saat ini tengah memprihatinkan.Apalagi dikala musim hujan turun,ini pun juga akan berpengaruh dalam proses PBM,(proses Belajar mengajar).

Harapan kami, sebelumnya setidaknya keberadaan lokasi sekolah tersebut berada di pertengahan akses jalan 3 desa tersebut bukan malah sekolah sekolah SMA dan SMK ini berada di lokasi yang berdekatan sementara calon peserta didik atau siswa di desa terjauh terabaikan.

Dengan ini, kami meminta BPK RI dapat melakukan Peninjauan ulang serta audit investigatif terhadap proses Feasibility Studi (Studi Kelayakan) penyediaan lahan tersebut, apakah sudah sesuai dengan kaidah atau belum.

Terpisah kepala Desa Mekarjaya Dirman saat di temui di pertigaan Bayah Kamis 23/12/21 masyarakat desa Mekarjaya,merasa  kecewa penunjukan lokasi USB SMKN1 panggarangan yang berada di desa panggarangan,
Padahal menurut Sudirman sebelumnya Rintisan  SMKN 1 panggarangan di  Rintis  di gedung satu atap SDN 1 Mekarjaya dan antusiasme masyarakat serta peserta didik berharapan besar dapat berlanjut pembangunan sekolah di desa Mekarjaya.pasalnya pembangunan USB SMKN1 panggarangan di desa panggarangan ini terkesan tidak ada manfaatnya,yang jelas warga desa Mekarjaya khususnya dan warga masyarakat desa lainnya kecewa dengan pembangunan USB SMKN1 panggarangan,yang mana anak-anak kami harus menempuh jarak kurang lebih 10-15 kilometer,apalagi bagi masyarakat desa Jatake antaranya masyarakat kampung,Serdang ,cisero,sinagar,picung, pondok iris,pamunjul.terangnya

Lanjut menurutnya ,desa Mekarjaya adalah desa yang boleh terbilang dekat,dapat terjangkau oleh desa terpelosok, misalnya desa Jatake,desa sogong,dan desa panggarangan.yang berada di wilayah kecamatan panggarangan ungkapnya.

Masih Jaro Dirman , penilaian kami hal ini jauh dari harapan, padahal kami sudah antusias sekolah tersebut dapat terjangkau masyarakat,desa di penghujung kecamatan panggarangan dan desa penghujung kecamatan Bayah.
Bahkan jika diharuskan siswa SMKN1 saya yakin menolak kalau harus di pindahkan ke gedung yang sekarang di bangun .
Karna siswa siswi yang berada sekarang itu warga desa Mekarjaya, Desa Cisuren dan Desa Jatake yang tadinya sangat bersyukur dengan adanya informasi akan dibangun SMKN1 panggarangan di Mekarjaya, namun apa dikata pembangunan USB SMKN1 panggarangan sudah di bangunkan yang tidak sesuai dengan harapan kami, ungkap Dirman, Kamis (23/12/2021).

Hingga pemberitaan ini pihak pelaksana maupun pihak sekolah belum ada yang bisa di mintai keterangan oleh wartawan media Cakratara.

Gunawan (Belong)
Cakratara