PANDEGLANG, CAKRATARA – Ketua Aktivis Peleton Pemuda, Aris Doris meminta Inspektorat Kabupaten Pandeglang melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pengerasan Jalan Telford di Kampung Àngsana Desa Rahayu, Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.

Menurutnya, pemeriksaan dan pengawasan tersebut perlu dilakukan karena adanya dugaan ketidaksesuaian antara perencanaan pembangunan dengan pelaksanaan.

“Saya minta inspektorat turun ke lokasi pekerjaan untuk melakukan pemeriksaan terhadap kegiatan pekerjaan pengerasan Jalan Telford yang bersumber dari Dana Desa Tahun Anggaran 2021,” pinta Doris.

Doris menduga keras bahwa pelaksanaan penyelengggaraan Pemerintah Desa Rahayu khususnya pembangunan banyak yang tidak sesuai dengan perencanaan semisal kegiatan Jalan Telford.

“Jika Inspektorat melakukan pemeriksaan antara rencana dan fisik pekerjaan saya yakini ditemukan ketidaksesuaian terutama spesifikasi teknik, dan pada pembangunan itu terindikasi ada mark up harga material,” terang Aktivis Peleton Pemuda.

Ia mengungkapkan siap menggaet konsultan profesional untuk membuat analisa teknikal kaitannya dengan pekerjaan Jalan Telford di Desa Rahayu.

“Jika memang perlu, kami juga akan siapkan konsultan ternama untuk melakukan pengukuran ulang dan menganalisa pagu anggaran yang diduga dimark up untuk harga material oleh oknum,” papar Doris.

Dijelaskan Doris, sebagai masyarakat yang menggunakan hak pantu berazaskan peran serta untuk mengawasi jalannya pembangunan yang bersumber dari dana desa maka perlu adanya transparan anggaran.

“Buka saja rencana anggaran biaya (RAB) nya, Silahkan samakan antara rencana dan fisik pekerjaan, jika memang pengelolaan pembangunan transparan tentunya harus berani pihak desa mengeluarkan RABnya,” tuturnya.

Dilanjutkan Doris, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan akan dapat diketahui setelah pemeriksaan dari inspektorat, kalo sekarang belum dilakukan pengawasan terhadap pekerjaan, jadi masih belum diketahui sesuai atau tidak.

“Untuk sekarang belum dapat dikatakan sesuai sebab pembangunannya saja belum diperiksa, kami ingin tau setelah dikawal apakah benar pekerjaan tersebut sesuai antara rencana dan fakta fisik dilapangan,” tutup Doris.

Samsuni
Cakratara