JAKARTA, CAKRATARA – Ketua umum Persatuan Advokat Indonesia (PERADIN) Dr. Firman Wijaya, SH ,MH bersama rekan melakukan anjangsana dengan Rektor Universitas Pertahanan Laksamana Madya TNI Dr. Amarulla Octavian, S.T.,M.Sc.,DESD.,CIQnR.,CIQaR di Kampus Pasca Sarjana S2 dan S3 Universitas Pertahanan (UNHAN) Jalan Salemba Raya Jakarta Pusat, Kamis (25/3/21).

Firman menuturkan, bahwa PERADIN meyampaikan untuk dapat menjalin sinergitas dengan UNHAN agar kiranya dapat membentuk ARBITASE sebagai bagian dari pertahanan dan kedaulatan di bidang konstruksi bangunan, infrastruktur serta rantai pasok.

“Perlindungan terhadap sektor konstruksi bangunan dianggap penting dalam rangka memperkuat daya tawar serta legitimasi Indonesia yang memiliki potensi beragam di lintas sektor sehingga membutuhkan banyak pembangunan infrastruktur,” kata Firman

Firman berharap, UNHAN dapat memfasilitasi dan sama-sama mengkaji agar kiranya konsep tersebut dapat menjadi bagian dari perlindungan serta kepastian hukum untuk dapat menegakan kedaulatan Indonesia.

Dalam kesempatan silaturahmi tersebut, Rektor Universitas Pertahanan Laksdya TNI Amarulla Octavian yang didampingi Kepala Biro Umum Unhan RI Brigjen TNI Dr. Priyanto, S. I. P., M. Si. (Han), Kabag Kerjasama Biro Akademik dan Kemahasiswaan Unhan RI, Kolonel Lek Rujito D. Asmoro, GDipl in DS, MA., RCDS, menyampaikan pandangannya terkait sektor konstruksi bangunan untuk segmen militer harus memiliki konsep konstruksi bangunan yang berbeda dari konstruksi bangunan sipil.

Lebih lanjut, Rektor UNHAN mengemukakan bahwa setidaknya konstruksi bangunan militer dapat berorientasi kepada keadaan damai dan perang, dua kondisi tersebut harus dapat terjawab oleh sektor konstruksi bangunan meliter yang kiranya bila dalam keadaan darurat perang bangunan militer dapat berubah fungsi menjadi benteng pertahanan, tempat pengobatan, tempat perlindungan sekaligus menjadi dapur umum.

“Tentunya baik dari perencanaan, arsitektur dan spesifikasi pastinya membutuhkan hal yang berbeda, karena institusi meliter membutuhkan fungsi-fungsi yang taktis dari konstruksi bangunan dan seluruh peralatan yang ada dalam bangunan tersebut,” ujarnya.

Namun demikian, kata dia, tentunya harus dibuat satu kajian yang dapat menjadi terobosan bersama di sektor konstruksi bangunan militer agar kiranya apa yang disampaikan  Ketum PERADIN dapat juga sejalan dengan tugas dan pokok institusi dalam melindungi kedaulatan NKRI.

Sementara itu, Dewan Pengawas LPJK Nasional Demisioner Bachtiar R. Ujung yang juga sebagai Dewan Pengawas di FLAJK, Bahtiar siap membuat FGD untuk mencari bentuk serta konsep dari kajian yang akan dibuat, sehingga selanjutnya akan segera diagendakan untuk pertemuan serta MoU antara UNHAN dan PERADIN di sektor konstruksi bangunan dan perlindungannya.

Dalam pertemuan tersebut Ketua BPW DKI merangkap Ketua Diklat Arbitrase dan PS BPP PERADIN Capt.Hendrik Edi Purnomo,S.H.,CIArb yang juga merupakan mantan Dewan Pengurus LPJK berkesempatan menyampaikan buku konstruksi bangunan dan infrastrukstur sebagai cindera mata kepada Rektor UNHAN. Sebaliknya Rektor Universitas Pertahanan Laksamana Madya TNI Dr. Amarulla Octavian, S.T.,M.Sc.,DESD.,CIQnR.,CIQaR juga memberikan dua buah buku istimewa sekaligus kepada masing-masing, tampak hadir Sekjen FLAJK Yakub Ismail serta AKBP (Pur) Jonter Banurea.SH.Mhum.

Kosasih
Cakratara.com 2021